Nasi Goreng Jaman Dulu
Resep untuk nasi goreng jaman dulu yang bisa dipraktekkan dengan mudah sesuai arahan dari resep ini.
Advertisement
🥘 Bahan-Bahan
- **
- - 500 gram nasi putih yang sudah dingin semalaman (tips: nasi dingin mencegah lengket saat digoreng, hasilnya butir terpisah dan kriuk; kalau nasi panas, tambahkan 1 sdm minyak kelapa untuk keringkan dulu)
- - 200 gram daging ayam suwir atau udang segar (tips: pilih ayam kampung untuk rasa lebih gurih alami; marinasi minimal 10 menit biar bumbu meresap, hindari daging beku yang bikin air keluar saat dimasak)
- - 3 butir telur ayam (tips: kocok ringan saja, jangan terlalu halus agar telur tetap fluffy dan menyerap rempah saat digoreng)
- - 4 siung bawang putih, cincang halus (tips: cincang segar saat mau masak untuk aroma maksimal; bawang putih tua lebih pedas, cocok untuk rasa jaman dulu yang bold)
- - 6 butir bawang merah, iris tipis (tips: iris manual untuk tekstur renyah; rendam air dingin 5 menit biar gak gosong saat ditumis)
- - 5 cabai merah keriting dan 3 cabai rawit, haluskan (tips: sesuaikan pedas; haluskan dengan ulekan batu untuk minyak alami keluar, bikin rasa lebih dalam daripada blender)
- - 2 lembar daun salam (tips: pilih yang hijau segar untuk aroma kayu manis alami; sobek pinggirnya biar minyak rempah lepas cepat)
- - 1 batang serai, memarkan (tips: geprek kuat untuk lepaskan minyak eter; serai segar wajib untuk nuansa Jawa autentik, ganti jahe kalau suka varian Sunda)
- - 2 sdm kecap manis (tips: pilih kecap tradisional seperti Bango tua untuk karamelasi alami yang bikin nasi cokelat keemasan)
- - 1 sdm garam dan 1/2 sdt merica bubuk (tips: garam kasar untuk kristal kriuk; merica segar yang digiling saat itu untuk pungensi yang gak hilang saat panas)
- - 2 sdm minyak goreng (tips: gunakan minyak kelapa atau sawit murni untuk rasa jaman dulu; panaskan sampai berasap ringan biar anti lengket)
- - 100 gram sayuran seperti sawi hijau atau kol, potong kasar (tips: sayur segar tambah serat; jangan terlalu matang agar tetap renyah, kontras dengan nasi kriuk)
- - Pelengkap: irisan timun dan kerupuk udang (tips: timun dingin untuk segarkan lidah setelah pedas; kerupuk goreng sendiri untuk kriuk ekstra)
- **
👨🍳 Cara Membuat
-
1**
-
21. Marinasi daging ayam atau udang dengan 1/2 bagian bawang putih cincang, cabai halus, garam, dan merica selama 10-15 menit di suhu ruang (mengapa penting: marinasi memungkinkan enzim daging menyerap rempah secara kimiawi, hasilnya rasa meresap hingga ke serat, bukan hanya permukaan seperti campur langsung—ini rahasia jaman dulu agar gak hambar).
-
32. Panaskan wajan anti lengket dengan 2 sdm minyak di api besar hingga berasap (mengapa penting: suhu tinggi (sekitar 180°C) menciptakan efek Maillard—reaksi kimia yang bikin aroma karamel dan kriuk pada nasi, seperti di resto legendaris; api kecil bikin lembek dan minyak berlebih).
-
43. Tumis bawang merah iris, bawang putih cincang, daun salam, dan serai memarkan hingga harum dan keemasan (5 menit; mengapa penting: urutan ini lepaskan minyak eter rempah secara bertahap, membangun lapisan rasa kompleks—bawang dulu untuk manis, rempah kemudian untuk wanginya; kalau dibalik, rempah gosong dan nasi jadi pahit).
-
54. Masukkan daging marinasi, aduk hingga matang dan kering (3-4 menit; mengapa penting: menggoreng daging dulu hilangkan air berlebih, cegah nasi jadi basah; teknik ini jaman dulu pakai wajan besi tebal untuk distribusi panas merata, hasil daging empuk tapi gak berair).
-
65. Geser isian ke pinggir wajan, pecahkan telur di tengah, aduk hingga setengah matang lalu campur dengan isian (mengapa penting: telur setengah matang menyerap rempah lebih baik via protein yang meleleh, tambah tekstur lembut kontras kriuk nasi; campur cepat biar telur gak kering dan hilang nutrisi).
-
76. Masukkan nasi dingin, aduk kasar dengan spatula kayu agar butir terpisah (mengapa penting: nasi dingin sudah kehilangan pati lengket via retrogradasi semalaman, saat dipanaskan jadi kriuk—teknik khusus jaman dulu; aduk kasar cegah hancur, pertahankan bentuk butir untuk estetika dan gigitannya).
-
87. Tambahkan cabai halus sisa, kecap manis, garam, merica, dan sayuran; aduk rata di api besar 3-5 menit hingga nasi kering dan berwarna cokelat keemasan (mengapa penting: api besar evaporasi kelembaban, ciptakan kerenyahan luar sementara dalam tetap lembut—cita rasa rempah meresap via uap; sayur terakhir biar gak layu, tambah kesegaran).
-
98. Matikan api, biarkan istirahat 1 menit di wajan (mengapa penting: sisa panas lanjutkan "karamelasi" tanpa overcook, rempah stabilkan rasa; trik edukasi: ini seperti "resting" steak, biar jus rasa merata). Sajikan panas dengan pelengkap.
-
10**Tips:**
-
11**Rahasia Sukses untuk Nasi Goreng Jaman Dulu:** Gunakan nasi sisa semalaman yang kering di kulkas (bukan baru masak) untuk tekstur kriuk autentik—kalau lembek, tambah 1 sdm tepung maizena saat aduk untuk serap air berlebih. Panaskan wajan sampai asap tipis sebelum masukkan bahan, ini kunci efek "wok hei" (aroma asap khas resto) tanpa alat mahal; hindari aduk terlalu sering agar rempah gak hilang uapnya. Test rasa di langkah 7 dengan sedikit garam ekstra kalau perlu, karena rempah segar bisa variatif.
-
12**Variasi Nasi Goreng Jaman Dulu:** Untuk versi Sunda, tambah terasi bakar dan kacang kedelai goreng untuk umami pedas; varian Betawi pakai petai dan emping untuk kriuk herbal; kalau vegetarian, ganti daging dengan tahu tempe marinasi rempah yang sama—masih autentik tapi ringan. Coba versi "khas Solo" dengan tambah suwiran ayam dan sambal kacang di atas.
-
13**Penyajian Nasi Goreng Jaman Dulu:** Sajikan di piring keramik sederhana ala warung, dengan telur ceplok di atas untuk visual menarik dan kriuk saat dipotong. Tambah acar timun asam dan kerupuk udang goreng segar di samping untuk kontras segar-pedas. Hidangkan panas langsung dari wajan untuk aroma maksimal; pair dengan teh hangat manis tanpa gula biar rasa rempah lebih menonjol, seperti tradisi jaman dulu di pinggir jalan.
💡 Tips & Trik
- Gunakan bahan-bahan segar untuk hasil terbaik
- Ikuti takaran dengan tepat untuk cita rasa yang optimal
- Sesuaikan tingkat kepedasan dengan selera
- Sajikan selagi hangat untuk pengalaman terbaik
Sponsored Content